POTRETINDONESIANEWS.com <<MEDAN>>
PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT.SMGP) yang beralamat di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara melakukan penandatanganan PKT (Perjanjian Kerjasama Teknis) sebagai implementasi dari nota kesepahaman (MoU) yang sudah ditandatangani Mei 2022 lalu.
Penandatanganan dilakukan Poldasu melalui Direktur Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Dirpam Obvit) Kombes Pol B.I Made Oka Putra S.IK dengan pimpinan PT SMGP diwakili Terry Indra selaku Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB), Jumat (2/6/2023) di Mapolda Sumut.
Pada acara penandatanganan SPT itu juga disaksikan dari PT SMGP antara lain, Ali Sahid wakil Kepala Teknik Panas Bumi (KTP) dan Penasehat Hukum PT.SMGP, Mahsin SH.
Sementara dari Poldasu Dir Pamobvit Kombes B. I.Made Oka Putra .S.IK didampingi AKBP Dorma Purba, S.Pd.M.Pd selaku Kasubdit Waster Dit Pamobvit.
Kombes I Made Oka, menyambut baik kerjasama dengan PT. SMGP terkhusus soal pengamanan. Dia mengatakan, berdasarkan undang-undang bahwa setiap perusahaan diharapkan memiliki kerja sama dengan Mabes Polri atau Polda setempat. Atas dasar itu, dilakukan MoU yang dilanjutkan dengan PKT dengan PT SMGP.
"MoU yang ditandatangani pada 18 Mei 2022 mengatur tentang kerjasama yang berlaku selama 3 tahun sedangkan PKT mengatur konsep dan tehnis pengamanannya saja, bagaimana sistim management pengamanannya sesuai aturan, bagaimana kompetensi orangnya, sarananya, prosedurnya sehingga waktu mengambil tindakan tidak salah. Artinya ada tahapan dulu seperti sosialisasi, persuasif dan arahan sehingga tidak langsung main tangkap, PKT ini berlaku dalam jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang kembali," kata Kombes B.I Made Oka Putra.
Dengan adanya kerjasama ini, kata Oka, dapat meningkatkan keamanan di obyek vital nasional sehingga PT.SMGP ini dapat melakukan kegiatannya dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Selain melakukan kerja sama dengan Poldasu, pihak PT SMGP harus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan warga setempat. tanpa bantuan atau kordinasi dengan warga maka pekerjaan polisi dalam hal pengamanan tidak akan berjalan maksimal," ujar Oka.
Jika kordinasi sudah berjalan baik dengan warga sekitar, sebut Kombes Made Oka, maka aktivitas perusahaan pun akan berjalan dengan lancar. Demikian juga sebaliknya jika kordinasi tidak berjalan dengan bagus, maka kesalahan kecilpun bisa jadi besar," tegasnya.
Oka mengatakan selain sebagai pengamanan pada obyek vital, Polda Sumut akan selalu mendorong dan memberikan masukan-masukan bagaimana peran PT.SMGP ini terhadap kesejahteraan mayarakat disana dan SMGP dapat sebagai penjuru, jadi keberadaan SMGP betul-betul dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar dan karena ini merupakan obyek vital nasional kepada pemerintah setempat mari kita dukung sama-sama.
Kepada masyarakat, Dir Pamobvit Poldasu berharap agar tetap menjalin komunikasi sehingga PT.SMGP dapat berjalan untuk kesejahteraan masyarakat disana.
"Obyek vital itu harus tetap dijaga dan itu merupakan tugas kami dari kepolisian sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional," imbuhnya.
Terry Indra sebagai Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB), mengaku dengan terjalinnya MoU dengan Polda Sumut sangat merasakan manfaatnya, sehingga PT.SMGP dapat bekerja lebih fokus menyelesaikan proyek ini jadi gangguan keamanan seperti pencurian, penjarahan sudah sangat jauh berkurang mereka juga jadi sadar untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
Terry Indra mengucapkan banyak terima kasih dengan Dirpam Obvit Poldasu yang telah banyak memberikan masukan untuk kemajuan PT SMGP.
PT.SMGP, kata Terry Indra akan selalu berusaha berbuat untuk masyarakat disana seperti halnya melakukan CSR sehingga dapat tumbuh, berkembang, mandiri sehingga tidak tergantung kepada perusahaan semata karena perusahaan juga terbatas dalam menerima para pekerja.
"Kami dari perusahaan terbuka untuk melakukan kerjasama karena kami punya prinsip Tumbuh berkembang dan memajukan masyarakat," tandasnya.
Dia menambahkan, CSR yang sudah dilakukan antara lain, dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kebudayaan dan pariwisata.
"Dari pendidikan kita berikan beasiswa, melakukan pengajaran, kesehatan kita bantu dengan Puskesmas ada pemberian susu, gizi. Soal pertanian dan perkebunan kita berikan pelatihan dan bibit bagaimana membuat pupuk dan bagaimana melakukan pertanian yang benar dan akan terus berjalan sehingga masyarakat bisa mandiri," pungkasnya.<< Damos Simatupang>>
Editor : Zul