POTRET INDONESIA NEWS.COM DELISERDANG.III - Tindakan dugaan kekerasan dan.pengancaman kembali terjadi terhadap wartawan. Kali ini menimpa Adil Simarmata yang merupakan seorang wartawan koran harian terbitan Medan Sumatera Utara yang meliput berita dan berdomisili di Kabupaten Deli Serdang.
Menanggapi berita dan hal dugaan penganiayaan serta pengacaman seorang Jurnalis / Wartawan di wilayah Kabupaten Deli Serdang, Ketua DPC PJS KAB.DELI SERDANG, Damos.Simatupang Amd meminta pihak Aparatur penegak hukum agar mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku pengacaman dan Percobaan penganiayaan terhadap Oknum Jurnalis / wartawan Adil Situmorang yang dialaminya pada selasa, (04/4/2023).
" Kami selaku Pemerhati Jurnalis Siber di wilayah Kabupaten Deli Serdang mengharapkan Aparatur penegak hukum dapat mengambil tindakan penyelidikan dan pengungkapan atas adanya seorang Jurnalis yang menjadi korban pengacaman dan dugaan Percobaan penganiayaan yang dilakukan oleh OTK, yang diduga merasa dirugikan oleh pemberitaan Oknum wartawan tersebut " Jelas Ketua DPC PJS KAB.DS.
Lanjut Damos kembali..." Kita semua sama-sama mengetahui kalau ada pihak yang merasa di rugikan atas suatu pemberitaan oleh wartawan, hendaknya lah Ia-nya melakukan Proses bantahan berita ataupun bentuk sanggahan lainnya sesuai kode etik Jurnalistik.
Bukan dengan Main Hakim sendiri ataupun pengacaman dan penganiayaan, ini merupakan kemorosotan moral dan untuk diketahui wartawan punya Forsi untuk memberitakan sesuatu Hal yang sepanjang Hal tersebut dipandang si JURNALIS / wartawan mengandung Unsur " 5 - W 1 - H " Pungkas Ketua DPC PJS KAB.DS mengakhiri keterangannya.
Keterangan dirangkum, peristiwa tersebut bermula Selasa (4/4/2023) sekira pukul 18.00 sore.
Dari keterangan korban sebelum kejadian, AS tengah asyik nongkrong di sebuah warung kopi (Warkop) sekira berjarak 30 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).
Dengan seketika , AS mendengar suara orang berteriak – teriak seperti mengamuk. Penasaran dengan suara tersebut, AS dan pengunjung Warkop lainnya berhamburan ke TKP.
Tiba di TKP, AS dan teman – temannya heran dan terkejut bukan kepalang pasalnya , puluhan OTK yang belakangan diketahui datang mengendarai mobil mewah merk Pajero Sport, Toyota Kijang Kapsul dan kendaraan roda dua berteriak – teriak seperti orang kesurupan dengan melontarkan kalimat nada bertanya sambil mengancam.
“Mana yang namanya Adil,,, ini rumahnya kan....? Akan kami bunuh dia. Gara – gara dia saudara kami diberhentikan bekerja di kantor Camat STM Hilir”, ujar OTK sambil meluapkan amarahnya.
Selanjutnya, AS yang sedari tadi terheran – heran serta bingung dengan persoalan yang sedang berlangsung tersebut,,sebab selain dirinya telah berdiri di hadapan para OTK serta ditambah lagi rumah yang didatangi OTK bukan tempat tinggalnya melainkan adalah rumah abang kandungnya, AS sepontan menjawab bahwa dirinya yang sedang dicari para OTK itu.
“Saya adil itu. Apa masalahnya”, ujar AS kepada OTKMendengar ucapan AS, dan mengetahui buruannya berada di depan mata, seketika salah satu OTK bergegas menyerang AS dengan melontarkan kalimat ancaman yang disampaikannya dalam bahasa Karo
“O, engkau me. Gara – gara engkau diberuku ngadi erdahin i kantor camat nari (O kau ya. Gara – gara kau, istriku diberhentikan kerja di kantor camat). Nen kou ya. Kubunuh kou. (Lihat saja. Kubunuh kau)” teriak OTK dengan mengayunkan kepalan tinjunya ke arah AS.
Beruntung. Kepalan tinju tersebut tidak mengenai tubuh AS sebab seketika beberapa warga yang sedari tadi berkerumun menyaksikan kejadian tersebut menghadang aksi brutal OTK yang dimaksud.
“Eh, apa maksudmu. Orang mana kau. Jangan kau sok hebat di kampung kami ini ya. Ngancam – ngancam pulak kau. Sana pulang kalian sebelum diteriaki maling”, sebut warga menyadarkan para OTK yang coba mengamuk dikampung orang.
Merasa aksinya dihalau, OTK tersebut mundur dan kembali ke kerumunan teman – temannya.
Namun, tak cukup itu saja. Kembali, salah satu OTK meneriakkan Kalimat ancaman juga dalam bahas Karo.
“Awas kou ya. Gara -gara engkau Turangku ngadi erdahin i kantor camat ah ndai. E maka siap – siap kou kubunuh (Awas kau ya. Kau penyebab saudaraku berhenti bekerja di kantor camat itu. Akan kubuh kau)”, ujar OTK dengan menunjukkan telunjuknya ke arah AS.
Selanjutnya, para OTK bergegas kabur di lantaran situasi sudah memanas serta tidak kondusif sebab warga semakin ramai berdatangan dan sebahagian mengeluarkan Hand Phone (HP) lalu berupaya mengabadikan momen tersebut.
“Ayok – ayok. Kita dividiokan”, teriak seorang OTK sembari berlari masuk ke dalam mobil Pajero Sport berwarna putih lalu melajukannya ke arah Desa Talun Kenas yang merupakan ibu kota Kecamatan STM Hilir.
Kepada sejumlah wartawan AS menuturkan, dirinya juga belum tau persis apa pemicu hingga mendapat pengncaman. Namun, seingatnya, AS ada merilis sebuah pemberitaan yang dimuat di koran surat kabar harian dengan judul Camat STM Hilir diduga telah melakukan praktik KKN dengan menerbitkan SK tenaga honorer yang notabenenya tenaga honorer dimaksud diduga memiliki dua tempat bekerja alias Double Job.
Atas peristiwa yang dialaminya, AS telah membuat laporan pengaduan di Polresta Deli Serdang sesuai STPL, Nomor : STTLP/B/273/IV/2023/SPKT/Polresta Deli Serdang/Polda Sumatera Utara tertanggal 04 April 2023. .(team / red)